Selasa, 06 September 2011

Sikapi "KDBP" dengan baik













       Apa itu KDBP?
 Awalnya aku kira istilah ini akulah yang menemukannya, tapi ternyata tidak. Ketika aku coba-coba search di google dengan keyword di atas, ternyata udah ada yang make istilah ini, bahkan dia ngebahasnya juga, jadi badmood, n tadinya postingan ini ga bakal aku post, tapi ya sudahlah ga apa-apa sekalian nambah referensi temen-temen.(ini nih pelakunya: http://www.riwid.com/2010/02/kekerasan-dalam-berpacaran-kdbp.html)
 Tapi sedikit berbeda dengan blog yang udah ngebahas KDBP sebelumnya, disana KDBP diartikan dengan "Kekerasan Dalam BerPacaran" kalo aku bukan itu, tapi "Konflik Dalam BerPacaran" nah beda kan. hehe..
 BerPacaran
 Pada dasarnya, hubungan pacaran adalah sarana melatih keahlian individu dalam kepekaan, empati, kemampuan untuk mengkomunikasikan emosi dan menyelesaikan konflik serta kemampuan untuk mempertahankan komitmen. Individu yang berpacaran harus mampu mengkomunikasikan emosi dan menyelesaikan konflik dengan baik. Semuanya tidak mudah, disarankan jangan dulu berpacaran sebelum bisa peka dan empati terhadap lingkungan sekitar, tidak mampu mengkomunikasikan emosi dan tidak mampu menyelesaikan konflik pribadi. Karena akan berdampak buruk terhadap hubungan kalian. BeLieve me..
Konflik dalam berpacaran
 Menurut aku, pacaran itu rentan sekali menimbulkan konflik, biasanya cuma manis di tahap pdkt and awal-awal nya aja, si cowok sok-sok'an berjuang demi cewek yang dikejarnya, kata-kata gombal pun dikeluarkan untuk seenggaknya menarik perhatiannya, rela mati lah, demi cinta lah, apapun untukmu, pokonya macem-macem deh..kalo cewek biasanya sok-sok jual mahal, padahal sih tanpa do'i ngelakuin pdkt juga langsung mau, tapi sebenernya cewek itu suka dengan kesungguhan. Makanya dua-duanya dituntut untuk sabar..cowoknya sabar dalam mengejar, ceweknya sabar untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Itu semua manis kalo kedua-duanya emang ada rasa suka.
 Kemudian setelah jadian, biasanya hanya manis di awal-awal, percaya deh..seminggu atau lebih pasti sudah ada konflik. nah, sebenarnya dari konflik-konflik itulah yang jika konflik itu bisa diatasi akan meningkatkan level cinta mereka. Apa saja konfliknya? Banyak..jangankan orang yang pacaran, pasangan yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun pun pasti akan menemui konflik. Saya gak bisa sebutin satu-satu konfliknya, temen-temen yang udah pacaran pasti tau atau yang belum tau bisa liat sinetron-sinetron di tipi, hehe..
 Mengatasi konflik
 Para pembaca yang dicintai oleh Tuhan. Cinta itu tidak indah..cinta itu tidak sadis..cinta itu tidak menyenangkan..cinta itu bukan seks.. ... ... ...Cinta itu bukan masalah rasa, rasa hanyalah efek yang ditimbulkan oleh cara kita menyikapi cinta. Sedangkan konflik adalah suatu keadaan dimana pasangan me'rasa' tidak nyaman hatinya, cemburu, merasa tidak diperhatikan, senang terhadap lawan jenis lain, bosan, dll.. itu semua adalah rasa, rasa yang dapat menimbulkan konflik. Cara mengatasinya? Komunikasikan rasa itu terhadap pasangan anda..jika merasa bosan, katakan..merasa cemburu, katakan..merasa ada yang aneh, katakan..katakan rasa itu terhadap pasangan anda.
 Jika sudah dikatakan, ada dua kemungkinan..konflik berhenti dan level cinta semakin tinggi atau putus. Ya, putus! ketahuilah, putus itu sebenarnya proses yang baik, apakah usaha yang baik akan menghasilkan yang baik juga? tentu..jika kita sudah berusaha mempertahankan dan mencintai dengan tulus dan jujur namun anda tetap putus, maka itulah yang baik untuk anda. Selesai atau tidaknya konflik tergantung dari komitmen pasangan, yang jelas..konflik itu bisa menjadi bumbu dalam berpacaran, proses pendewasaan tapi bisa juga sebagai penghenti kebersamaan. Intinya jika konflik melanda..semangatlah! semangat dalam menyelesaikan masalah dan semangat bersama-sama kembali.

1 komentar: