ESTERIFIKASI
I.
TUJUAN
Mahasiswadapatmengetahui
variable-variable yang berpengaruhpadapercobaanesterifikasi
II.
LATAR BELAKANG
Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -CO–H, dan pada sebuah ester hidlcohol gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis.
Reaksi esterifikasi
berlangsung lambat dan dapat balik (revlcoholle
Persamaan untuk reaksi
antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah
alcohol OH (dimana R dan R’ bislcomaatauberbeda) adalah sebagai
berikut:
Ester dihasilkan apabila asamkarboksilat dipanaskan bersamaalklcoholngan bantuan
katalis asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan
gas hidlcoholoridakering, tetapikatalis-katalisinicenderungmelibatkan
ester-ester arolcoholakni ester yang mengandungsebuahcincin benlcoholDenganreaksisubstitusi,
dimana ester terbentukkarena OH padaasamterlepasdan H dari alcohol jugaterlepas
yang kemudiantergabungmembentukmolekul air.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Tabungreaksi
-penangas air
- Gelasukur 100 Ml
- Raktabung
- Pipet tetes
- Gegep
Bahan:- Aquades
-Alkohol
-Glukosa
- H2SO4
IV.
PROSEDUR KERJA
a.
Menyiapkan semua alat dan bahan.
b.
Memasukan bahan ke tabung reaksi separti 70%
alkohol 2 ml ditambah Asam asetat 1 ml dan H2SO4H2SO4
2 tetes.
c.
Kemudiandipanaskansampaiterciumbaunya.
d.
Diamatikemudianmenuliskanreaksinya.
V.
DATA PENGAMATAN
70 % Alkohol + Asamasetat + H2SO4 Ester?
Pemanasan
Sebelumdipanaskanlarutanberwarnabening.Setelahdipanaskanselama
8 menitmenghasilkanbau yang tidaksedapsepertibaubalontiup,
danbergelembungwarnanyatetapbening. Dan reaksinyasebagaiberikut:
C2H6O + CH3COOH
+ H2SO4CH3COOSO4CH3
+ H2O
VI.
PEMBAHASAN
Etil asetat dibuat melalui esterifikasi fischer dari asam asetat glacial dan etanol disertai katalis asam seperti asam sulfat.
CH3CH2OH + CH3COOH --> CH3COOCH2 +H2O
Reaksi di atas merupakan reaksi reversibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan kimia. Kesetimbangan dapat bergeser kearah hasil bila air dipisahkandarihasilataumenambahpereaksialkohol. Kondisi optimum untuk menghasilkan etil asetat yaitu pada suasana asam dengan penambahan asam sulfat sebanyak 5 ml. Suhu pemanasan yaitu pada titik didih etilasetat ,77,06 oCselama 30 menit dengan media penangasparafin yang memilikititikdidihlebihtinggidari air.Padapraktikum yang kami lakukansuhupemanasantidak optimum yaitubertahanpadasuhu 60 oC.Tapi proses dilakukanlebih lama yaituselama 45 menit. Setelah 45 menitrefluksdihentikan, terdapatperubahanwarnapadalarutan yang mulanyatidakberwarnamenjadibeningkekuningan, selainituterdapatlapisan tipis pada permukaan larutan dan muncul bauharum. Asamdan alkohol yang berlebih akan larut dan terpisah di bawah lapisan ester. Untuk mendapatkan lapisan ester dilakukan ekstraksi bertahap dengan bantuan corong pemisah. Prinsip pemisahan dengan corong pemisah yaitu berdasarkan perbedaan densitas larutan. Tahap pertama yaitu pemisahan dengan penambahan Na2CO3. Padaumumnyasemuasenyawakarbonat yang direaksikandenganasamakanmenghasilkan gas CO2
Reaksi di atas merupakan reaksi reversibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan kimia. Kesetimbangan dapat bergeser kearah hasil bila air dipisahkandarihasilataumenambahpereaksialkohol. Kondisi optimum untuk menghasilkan etil asetat yaitu pada suasana asam dengan penambahan asam sulfat sebanyak 5 ml. Suhu pemanasan yaitu pada titik didih etilasetat ,77,06 oCselama 30 menit dengan media penangasparafin yang memilikititikdidihlebihtinggidari air.Padapraktikum yang kami lakukansuhupemanasantidak optimum yaitubertahanpadasuhu 60 oC.Tapi proses dilakukanlebih lama yaituselama 45 menit. Setelah 45 menitrefluksdihentikan, terdapatperubahanwarnapadalarutan yang mulanyatidakberwarnamenjadibeningkekuningan, selainituterdapatlapisan tipis pada permukaan larutan dan muncul bauharum. Asamdan alkohol yang berlebih akan larut dan terpisah di bawah lapisan ester. Untuk mendapatkan lapisan ester dilakukan ekstraksi bertahap dengan bantuan corong pemisah. Prinsip pemisahan dengan corong pemisah yaitu berdasarkan perbedaan densitas larutan. Tahap pertama yaitu pemisahan dengan penambahan Na2CO3. Padaumumnyasemuasenyawakarbonat yang direaksikandenganasamakanmenghasilkan gas CO2
Na2CO3
+ H2SO4 --> NaSO4 + H2O(I) + CO2(g).
Tahap kedua yaitu pencucian dengan CaCl2, akanterbentuk 2 lapisan, lapisan bawah berupa ethanol terikat dibuang dan lapisan ester dilakukan tahapketiga. Tahapketigayaitupengeringan air denganpenambahan CaCl2 anhidrous. Larutan yang sudah jenuh kemudian di saring untuk dilakukan distilasi.
Tahap kedua yaitu pencucian dengan CaCl2, akanterbentuk 2 lapisan, lapisan bawah berupa ethanol terikat dibuang dan lapisan ester dilakukan tahapketiga. Tahapketigayaitupengeringan air denganpenambahan CaCl2 anhidrous. Larutan yang sudah jenuh kemudian di saring untuk dilakukan distilasi.
Etilasetat termasuk ester yang mudah menguap, maka pemisahan dengan
air sebaiknya dengan proses distilasi. Semua bagian ester dipindahkan sebagai campuran
uap dengan alcohol dan sebagian air, sedangkan sisa air akan terakumulasi dalam
sistem.
Berat akhir ester hasil distilasi yaitu 6,68 gr dan volumenya yaitu 8 ml. Densitasnyayaitu 0,835 gr/ml.
Berat akhir ester hasil distilasi yaitu 6,68 gr dan volumenya yaitu 8 ml. Densitasnyayaitu 0,835 gr/ml.
Dari perhitunganberat yield didapatkanbahwa ester yang
dihasilkanhanya 17,63 %. Angkainijauhdari yang diharapkankemungkinankarena
proses pemanasantidakdilakukanpadasuhu optimum.
VII.
KESIMPULAN
Percobaanesterifikasi,
denganetanoldiketahuisampelasampropionatlebihreaktifdaripadasampel
yang lain, karenamenghasilkanbau yang sangatmenyengat.Asamasetat yang paling
tidakbereaksi.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Wilbraham,
Antony C. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. ITB. Bandung.Jalip, IS. 2008. Praktikum Kimia Organik,
Edisi kesatu. Laboratorium Kimia UniversitasNasional.Jakarta
Pudjaatmaka, H.,A., 1992. Kimia
Untuk Universitas Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
(id.wikipedia.org/etilasetat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar