Di
Indonesia makna sebuah gelar seperti menjadi sebuah kewajiban yang harus
menempel pada sebuah "do'a" yang telah diberika orang tua ketika anak
manusia lahir. Gelar adalah sebuah kewajiban bagi mereka yang memiliki jabatan
atau seorang berharta yang ingin kelihatan lebih terhormat, bagi mereka yang
tak sempat mempunyai gelar tentu mereka akan membelinya.
Gelar
adalah label yang tidak boleh tidak harus di sebutkan atau di tuliskan
mengikuti nama lahir di setiap situasi dan kondisi, karena itu bisa menunjukan
"kasta" seseorang dalam masayarakat dan lingkungannya. Melihat
kondisi sekarang ini hampir setiap institusi baik itu pendidikan maupun bukan
dengan senang hati akan memberikan gelar kepada seseorang, dan dapat diyakini
gelar itu tidaklah "gratis". Kita melihat hampir semua caleg, pejabat
dan tokoh masyarakat dipastikan memiliki gelar, dari gelar berbau keagamaan
seperti "HAJI" sampai gelar prestisius di bidang pendidikan seperti
"PROFESOR".
Gelar
Haji merupakan gelar yang mulia untuk orang yang beragama Islam, gelar yang
sangat diidam idamkan bagi setiap Insan. Namun uniknya gelar ini hanya ada di
Indonesia, yupz..Luar Binasa biasa bukan?
Kita
tentu tidak asing mendengar kata “H. Jamali”, ”H. Aburuzal Bakrie”, bahkan
Presiden kita sekalipun “H. Susilo Bambang Yudhoyono”. Ya, mereka semuanya
menggunakan embel2 ‘H’ didepannya, yang menandakan mereka sudah berhaji.
Ketiga nama
diatas tentu kita tidak asing mendengarnya, namun pernahkah kalian membayangkan
jika orang papua naik haji, tentu akan terdengar lucu jika kita membayangkan
nama orang papua menggunakan embel2 haji didepannya.
Sekarang,
siapa nama orang papua yang anda kenal? Boaz Salossa?, Titus Bonai?, Okto maniani?
Ya semuanya nama orang papua (dan pemain bola). Bayangkan bila mereka naik
haji, teruz dapet embel-embel haji didepannya..maka akan menjadi: H. Boaz
Salossa, H. Titus Bonai dan H.Okto Maniani..haha,,
Tapi, ternyata ada juga lho orang Papua yang bergelar
Haji, inilah mereka:
|
H. Romsumbre
(Abdurrahman) |
|
H. Ismail Saul Yenu |
Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh
Papua yang bergelar Haji. Ini membuktikan jika Islam itu universal, tidak hanya
pantas untuk orang Jawa, sunda, aceh sumatera dll. Ternyata di Papua juga ada.
Hanya saja memang terdengar aneh dan tidak lazim. Namun Alloh SWT sama sekali
tidak memandang itu semua. Semuanya sama di mata Nya. Yang membedakan hanyalah
Iman dan amal shaleh...
Wallahualam Bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar