Rabu, 21 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN CYANOPHYTA, CHRYSOPHYTA dan EUGLENOPHYTA


I. Tujuan
1. Mengenal dan mengamati bermacam bentuk anggota Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta.
2.  Mengenal dan mengamati bermacam bentuk sel, dan koloni Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta.
3. Merangkum karakter utama divisi Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta yang membedakannya dari divisi yang lain.

II. Teori
A.    Cyanophyta
Sering juga disebut sebagai alga hijau biru. (blue green algae), merupakan organisme prokariotik yang mempunyai klorofil a, dan dalam proses fotosintesisnya membebaskan oksigen. Pigmen dari alga kelompok ini terdapat di dalam tilakoid, tidak membentuk platida. Pigmen – pigmen yang terkandung dalam kelompok alga tersebut meliputi klorofil a (hijau), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeretrin (merah). Cadangan makanannya berupa polyglucan dan butir – butir cyanophycin. Dinding sel tersusun oleh alanin, glukosamin, asam muramik, asam glutamat, dan asam diaminopimelat. Dinding sel bagian luar seringkali dikelilingi selaput bergelatin.
Habitat anggota Cyanophyta bervariasi, dapat ditemukan di perairan dengan salinitas yang bervariasi, juga di temukan di dalam tanah. Beberapa ditemukan di atmosfer. Ada juga jenis – jenis yang ditemukan di sumber air panas yang suhunya 73 - 74°C. Sejumlah alga hijau biru tumbuh berasosiasi dengan organisme lain, misalnya Anabaena yang hidup pada akar Cycas dan paku air Azolla.
Cyanophyta terdiri atas spesies yang uniseluler, koloni, atau filamen. Pada alga uniseluler, reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Alga berbentuk filamen (berbentuk seperti benang) tersusun atas atau beberapa deret sel yang disebut trichoma, dan memperbanyak diri dengan fragmentasi (potongan filamen yang terpisah dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru). Bagian fragmen dari trichoma (potongan filamen) itu disebut hormogonia dan bersifat motil.
Beberapa contoh alga Cyanophyta antara lain adalah :
1.      Gloeocapsa
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Gloeocapsa merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips). Sejumlah spesies Gloeocapsa ada yang hidup pada butiran basah, sedangkan yang lainnya aquatik.
2.      Nostoc
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Nostocaceae
Marga ini berisi jenis – jenis yang tidak bergerak. Anggotanya berbentuk filamen, merupakan rangkaian sel yang disebut trichoma. Setiap trichoma dikelilingi selaput gelatin dan pada umumnya berkumpul menjadi satu dalam matriks yang dapat dikenal bentuknya, biasanya bulat. Ukuran koloni, mikrokopis atau makrokopis. Nostoc lebih umum dijumpai sebagai alga terrestial dan subaerial daripada akuatik. Genus ini tersebar luas pada tanah alkalin, pada batuan basah, dan pada jurang atau kerang yang terjal.
3.      Anabaena
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Nostocaceae
Anabaena mirip dengan Nostoc, tetapi koloni Anabaena bersifat mikroskopis. Pada umumnya hidup di air, beberapa jenis bersimbiosis dengan tumbuhan lain, seperti pakis haji (Cycas), misalnya Anabaena cycadae, sedangkan yang lainnya bersimbiosis dengan paku Azolla misalnya Anabaena azollae.
4.      Rivularia
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Rivulariaceae
Pada umumnya Rivularia melekat pada batu, kayu, atau tumbuhan air. Marga ini berisi jenis yang berkumpul dalam bola bergelatin. Trichoma meruncing dari bagian basal sampai ke ujung. Pada Rivularia tidak dijumpai akinet. Genus ini dapat dijumpai pada batu karang terjal yang basah.
5.      Stigonema
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Stigonemaceae
      Bentuknya berupa filamen yang bercabang – cabang, mempunyai pertumbuhan memanjang apikal, cabang berasal dari pembelahan sel di tempat baru. Pada Stigonema dapat dijumpai trichoma uniseriat (terdiri atas satu deret sel), dan trichoma pluriseriat (lebih dari satu deret sel). Genus ini dapat dijumpai pada batuan basah dan tanah. Bentuk sel mungkin bulat atau rata, karena adanya pemampatan atau penekanan.
B.     Chrysophyta
Anggota kelompok ini ditemukan hampir di setiap habitat air (air tawar, laut, atau payau) sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah. Anggota Chrysophyta yang paling dikenal adalah diatom, merupakan organisme bersel satu, berflagel atau tidak, hidup sendiri atau berkoloni, bentuk filamen (sederhana/bercabang), perenkimatous, ada juga yang berstruktur taloid.
Chrysophyta mengandung pigmen karoten dan xantovil yang melimpah dan menutupi klorofilnya, menyebabkan warna hijau kekuningan sampai coklat keemasan. Pigmen terdapat dalam plastida yang dikelilingi reticulum endoplasma. Cadangan makanan berupa ß-glucan, chrysolaminaran yang disebut leucocin.
Umumnya sel vegetatif  berbentuk simetris bilateral atau radial. Sel dikelilingi oleh dinding yang kuat, terdiri atas dua bagian yang menyerupai kotak dengan wadah (hipoteka) dan tutupnya (epiteka). Tiap teka terdiri atas valva (bagian datar dari tiap teka). Kedua teka dihubungkan oleh pita yang menyerupai ikat pinggang (girdle). Pada diatom, perkembangbiakan dapat terjadi secara aseksual dengan pembelahan diri, pembentukan aukspora dan secara seksual ogami.
C.    Euglenophyta
Kelompok ini merupakan organisme bersel satu, bergerak, memiliki dua atau lebih flagela di bagian anterior, mengandung kloroplas atau tidak. Kloroplas mengandung klorofil a, b, karoten, dan beberapa xantofil. Kloroplas dibungkus tiga membran dengan atau tanpa pirenoid, berbentuk bulat, seperti pita, bintang, atau jala. Pada sel yang berkloroplas juga ditemukan bintik mata. Cadangan makanan berupa paramilon (-1,3 polimer glukosa) terdapat dalam sitoplasma. Sel-sel tidak mempunyai dinding sel, hanya diliputi oleh protein tipis (polikel) yang terletak tepat di bawah plasmalema, kecuali pada beberapa marga.
1.      Euglena
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Euglena tersebar luas di air tawar dan ada juga yang terdapat di lumpur. Organisme ini mempunyai dua flagela di bagian anterior, tetapi hanya satu yang dikeluarkan dari saluran. Flagela yang lain tinggal dalam saluran dan sering disebut flagela sekunder. Kromatofora berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b, dan sebagai basil asimilasi berupa paramilon yang menyerupai zat tepung.

III. Alat dan Bahan
1.      Alat
Pipet tetes, kaca preparat, mikroskop, gelas obyek, gelas penutup, botol film, dan plankton net.
2.      Bahan
Azolla pinnata, air kolam atau air danau.

IV. Prosedur Kerja
            Mengambil dengan pipet tetes sedikit air kolam atau limbah di atas kaca preparat kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran lemah (100x) untuk mendapatkan sel organisme Cyanophyta yaitu :
  1. Setelah mendapatkan sel atau kumpulan sel yang di duga, mengubah lensa obyektif mikroskop 10x menjadi perbesaran 40x (obyek diperbesar 400x).
  2. Mengamati 2 atau 3 helai daun paku air Azolla pinnata dengan mikroskop perbesaran lemah (100x), mencari kumpulan trachoma Anabaena. Mengkonfirmasikan temuan hail pengamatan kepada aisten.
  3. Sample air kolam/danau
Menyiapkan gelas obyek, menetekan satu atau dua tetes sample aira yang sebelumnya telah diambil menggunakan jaring plankton/plangton net, menutup dengan gelas penutup, kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran lemah (100x), mencari set diatom. Setelah mendapatkan sel yang diduga diatom, mengubah lensa obyektif mikroskop 10x menjadi perbesaran 40x (obyek diperbesar 400x).
 
V. HASIL PENGAMATAN
 -

 
VI. PEMBAHASAN
    Alga atau sering disebut ganggang merupakan organisme berklorofil dengan jaringan yang relatif tidak terdiferensiasi, karena tidak terlihat bentuk akar, batang, dan daun secara nyata. Tubuh alga secara keseluruhan termasuk talus, dan secara konvesional termasuk tumbuhan tidak berpembuluh (non vascular plant). Oleh karena tubuhnya disebut Talus, maka alga sering disebut juga sebagai kelompok Thallopyta.
       Pada praktikum yang pertama kali di mata kuliah taksonomi tumbuhan ini, kami mengamati akar bawah daun Azolla pinnata dengan mikroskop, percobaan dilakukan sebanyak dua kali, untuk percobaan yang pertama kami menemukan spesies Oscillatoria sp. spesies Oscillatoria sp ini termasuk ke dalam bagian Cyanophyta ataupun sering disebut alga hijau biru. Anggota ganggang hijau biru tersebar diberbagai tempat, yaitu diperairan, ditanah, dibatu dan rekahan batu.
    Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a, selain mempunyai klorofil dan berbagai karetenoid, organisme ini juga memiliki fikosianin dan kadangkala fikoeretrin.
     Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau-biru memiliki warna yang khas, yaitu hijau kebiru biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau-biru berwarna hijau-biru, ada yang hitam, coklat, kuning, merah, hijau rumput dan warna campuran.
  Pada percobaan ke dua dengan menggunakan preparat Azolla pinnata, kelompok kami tidak menemukan speies Cyanophyta, Chrysophyta dan Euglenophyta. Justru kami menemukan zoo plankton.
  Untuk prcobaan ke tiga hingga terakhir, kami menggunakan preparat air kolam yang telah disaring oleh jaring plankton net sebanyak 50x saringan dan kami melakukannya sebanyak tiga kali, hingga mendapat tiga sample air kolam yang telah disaring.
          Untuk percobaan yang ke tiga atau yang pertama (atau untuk preparat air kolam yang pertama) kami menemukan spesies Chlamydomonas globosa snow. Berikut Klasifikasi dari Chlamydomonas globosa snow.
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Chlorophyta
Kelas               : Chlorophyceae
Ordo                : Volvocales
Famili              : Chlamydomonadaceae
Genus              : Chlamydomonas
Spesies            : Chlamydomonas globosa snow
      Chlamydomonas sendiri merupakan genus dari ganggang hijau. Mereka bersifat uniseluler dan bergerak dengan flagellata. Chlamydomonas digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, terutama pembelajaran pergerakan flagellata dan dinamika kloroplas, biogenesis dan genetika.
    Kemudian untuk percobaan yang ke empat (atau untuk preparat air kolam yang kedua) kami menemukan spesies Closteriopsis longissima lemmerman, berikut klasifikasi dari Closteriopsis longissima lemmerman.
Divisi               : Chlorophyta
Kelas               : Chlorophyceae
Ordo                : Chorococcales
Famili              : Oocystaceae
Genus              : Closteriopsis
Spesies            : Closteriopsis longissima lemmerman
      Sedangkan untuk percobaan yang terakhir (percobaan ke lima ataupun percobaan ketiga untuk preparat air kolam) kelompok kami menemukan spesies Callotrix sp. Berikut klasifikasi dari Calothrix sp.
Kingdom         : Monera
Divisi               : Cyanophyta
Kelas               : Cyanophiceae
Ordo                : Nostocales
Famili              : Rivulariceae
Genus              : Calothrix
Spesies            : Calothrix sp
      Spesies ini hidup pada air tawar, air laut dan melapisi batu-batuan atau menempel pada ganggang dan batuan akuatik lainnya. Filamennya meruncing dan tidak bercabang/memiliki percabangan palsu. Percabangan palsu dapat lepas dari trikom induk. Heteroksitnya biasanya basal dan jika ada akinet berdekatan dengan heteroksit basal.

VII. KESIMPULAN
  • Alga atau sering disebut ganggang merupakan organisme berklorofil dengan jaringan yang relatif tidak terdiferensiasi, karena tidak terlihat bentuk akar, batang, dan daun secara nyata
  • Tubuh alga secara keseluruhan termasuk talus, dan secara konvesional termasuk tumbuhan tidak berpembuluh (non vascular plant)
  • Spesies Oscillatoria sp termasuk ke dalam bagian Cyanophyta ataupun sering disebut alga hijau biru
  • Anggota ganggang hijau biru tersebar diberbagai tempat, yaitu diperairan, ditanah, dibatu dan rekahan batu
  • Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau-biru memiliki warna yang khas, yaitu hijau kebiru biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau-biru berwarna hijau-biru

DAFTAR PUSTAKA
Kimball, JW. 1983. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta
Muspiroh, N. 2010. Penuntun Praktikum Taksonomi Timbuhan. Pusat Laboratorium IAIN SNJ. Cirebon
Tjitroseopomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=189309

Tidak ada komentar:

Posting Komentar